Sinestrea, Hero yang Bisa Mengubah Jarak Serangan!

21.48

 

Arena of Valor merilis hero baru yaitu Sinestrea. Dia merupakan hero dengan role assassin/warrior dan keahlian charger/reap. Sinestrea mampu mengubah mode serangan dari jarak dekat ke jarak jauh. Selain itu dia juga bisa meledakkan diri serta dapat menghilang. Jungler yang bisa menghabisi lawan lebih cepat atau bisa bertahan hidup dari sergapan banyak lawan!


Skill

Blood Bramble (Pasif)
Slot Item aktif diganti Skill, yaitu Blood Ritual.
Blood Ritual: Setelah 3 detik, Sinestrea tewas dan meledak, menimbulkan 750 (+375% dari bonus AD) tambahan Physical Damage dan Stun 1 detik pada unit dalam jangkauan. Proses initak bisa diganggu atau diulang. Sinestrea menerima 1 Blood Bramble dari tiap kill. Setelah Blood Ritual diaktifkan, Blood Bramble akan terkuras, yang masing-masing mengurangi waktu kebangkitan sebanyak 4% Jika Sinestrea memiliki 7 Blood Bramble, dia akan dibangkitkan di lokasi awal tempat Blood Ritual diaktifkan, dengan keadaan sepenuhnya pulih.
 
 
 
Blood Hide (Skill 1)
Bergerak lalu tertidur.
Jika Sinestrea tak bergerak selama 2,5 detik, dia tak akan terlihat.
Dalam mode jarak dekat, Attack Normal berikutnya akan memiliki efek Pierce.
 






Blood Ghost (Skill 2)
Aktifkan untuk berganti antara mode jarak dekat dan jauh. Attack Normal Jarak Dekat: tambahan 4% HP yang hilang dalam bentuk Physical Damage, dan menyerap 50 (+80% dari bonus AD) tambahan Physical Damage dalam bentuk HP. (Setengahnya bagi unit non-Hero). Attack Normal Jarak Jauh: tiap serangan akan menguras 4% HP terkini (tak berefek Lifesteal) dan menimbulkan 40 (+80% dari AD Physical Damage, dan memunculkan Bloodstain pada target selama 6 detik. Keluar dari mode Jarak Jauh: Bloodstain dari semua target akan diubah jadi Blood Sword di satu titik, menimbulkan 65 (+65% dari bonus AD) tambahan Physical Damage pada musuh di jalurnya, lalu meledak dan menimbulkan 88 (+88% dari bonus AD) tambahan Physical Damage. Saat kembali ke pemain, tiap pedang memulihkan 5% dari HP yang hilang.
 
 
 
Blood Samsara (Skill Ultimate)
Sinestrea memanfaatkan darah untuk menimbulkan Control Effect pada target (dapat digunakan saat terkena Control Effect) setelah Ritual selama 0,5 detik. Usai Ritual, keduanya bertukar HP, dan Sinestrea menerima pemulihan 200(+100% dari bonus AD HP. (HP yang berkurang dianggap sebagai Magic Damage dan HP yang bertambah dianggap sebagai Heal).Saat HP Sinestrea kurang dari 40%, Movement Speed-nya akan bertambah sebesar 30%.






Tips & build

Sinestrea merupakan hero jungler yang sangat sakit damagenya. Gunakan arcana dan item yang meningkatkan damage dari Sinestrea seperti diatas. Yang terpenting dari Sinestrea adalah timing dan penggunaan skillnya, ganti jarak mode serangan dari jarak dekat ke jarak jauh atau sebaliknya sesuai dengan kebutuhan. Dengan skill pasifnya dia mampu meledakkan diri dan hidup kembali.
 
 
 
Skin
 

 

Story
 
Keluarga Sinestrea dikenal mewarisi darah iblis.Hal ini jadi rahasia yang terus dijaga. Layaknya keluarga generasi ke generasi hingga akhirnya menuai kemakmuran sampai sekarang manusia lainnya, mereka tinggal di dekat Kazell dan mengandalkan kerja keras dan ilmu yang dipupuk dari generasi ke generasi hingga akhirnya menuai kemakmuran sampai sekarang.

Namun, mimpi buruk mulai menghampiri Sinestrea saat berusia dua belas tahun. Komplotan pembunuh misterius muncul di kediamannya, memanfaatkan momen berkumpulnya keluarga demi menghabisi mereka dan menyucikan dunia dari darah mereka yang terkutuk.
 
Tak disangka, Sinestrea mampu menyelamatkan diri seorang diri, ke arah barat, di mana dia tiba di perbatasan Afata dan bertemu Dextra, si Half-Elf, yang kemudian membawanya ke rumahnya yang terpencil.
 
Berkat perlindungan Dextra, Sinestrea bisa kembali merasakan hidup tenang. Namun tragedi malam berdarah itu enggan menjauh, dan para pembunuh menemukan dirinya untuk menuntaskan pekerjaan. Mereka berniat membunuh Sinestrea dan Dextra di saat bersamaan. Keduanya tak bisa mengimbangi, dan Sinestrea pun melarikan diri untuk keduakalinya. Namun, kali ini ada Dextra di sisinya. 
Mengikuti naluri yang sulit dijelaskan, Sinestrea menuntun Dextra dalam pelarian dan tiba di Abyssal Rift. Tak ada pilihan, mereka pun melompat masuk. Saat para pengejar tiba, mereka berbalik dan pergi menjauh, percaya bahwa misi mereka telah tuntas.
 
Abyssal Rift merupakan penghubung antara Abyss dan Athanor, dipenuhi monster buas dan area berbahaya, namun Sinestrea justru merasa seolah ada di rumah. Petualangan ini telah membangkitkan darah iblis yang ada dalam diri Sinestrea, dan di saat yang sama, Dextra mulai mengajarinya cara bertarung.
Satu-satunya yang membuat Sinestrea khawatir adalah Dextra, yang perlahan melemah akibat tak memiliki perlindungan darah iblis.
 
Setelah meneliti area sekitar, mereka pun menemukan jalan pulang, namun akar World Tree yang jadi penghalang, menghancurkan harapan mereka. 
Tanpa ragu, Dextra mengerahkan sisa kekuatan dan sisa darah Elfnya untuk membuka jalan bagi Sinestrea. Diselimuti rasa putus asa dan amarah akan prospek kehilangan orang yang dicintai untuk keduakalinya, Sinestrea menemukan kekuatan lain dalam dirinya. Dia menyalurkan kekuatan Abyss ke dalam akar World Tree, menodai mereka dan membiarkan cahaya Athanor menyinarinya. Sinestrea mengalirkan dia dan Dextra bergabung dengan Shadow Hand. ke dalam raga Dextra yang nampak sekarat dan membangkitkannya dari panggilan kematian. Sebuah ikatan perjanjian iblis pun terbentuk seraya darah Sinestrea mengalir di dalam tubuh Dextra, dan Sinestrea membawa serta Dextra, yang kini sepenuhnya jadi manusia, ke Kazell untuk memulai hidup baru.

Kini, Sinestrea berusaha melacak mereka yang bertanggung jawab atas kematian keluarganya. Demi mewujudkannya, dia dan Dextra bergabung dengan Shadow Hand.

You Might Also Like

0 komentar