Annette, Support yang Bisa Menolong Tim dari Gank!
22.27
Annette, hero ini sudah lama rilis sejak codex season 2. Saat ini juga dia hanya bisa didapatkan dengan membeli melalui Codex. Kamu harus meningkatkan level codexmu sampai level 40 untuk mendapatkannya. Mungkin setelah codex berakhir Annette baru bisa dibeli dengan normal seperti hero lain. Annette termasuk hero dengan role Support/Mage dan keahlian Buffer. Ultinya bisa membuat sebuah ruangan yang bisa dilewati kawan namun tidak bisa dilewati musuh. Cocok untuk menyelamatkan kawan yang sedang terkena gank.
Inilah Annette!
Skill
Saat ada hero di sekitar Annette yang menggunakan skill, dia menerima stack of seal of the wind, maks 10 stack. Di 10 stack, saat Annette atau kawan sekitar memiliki HP dibawah 70%, Seal akan digunakan untuk memulihkan 275(+30% dari MP)(+25 per level) HP pada semua kawan sekitar. Efek ini hanya dapat dipicu sekali per 5 detik.
Annette menembakkan angin puyuh ke lokasi target, yang menimbulkan 75(+12% dari MP) magic damage per 0,25 detik selama 2 detik. Damage bertambah sebesar 33% per dua Hit. Musuh yang terjebak di pusat angin akan menerima tambahan magic damage sebesar 2% dari HP maks mereka, dan movement speed mereka berkurang sebesar 50% selama 0,25 detik.
Menembakkan bola angin yang menimbulkan 250(+30% dari MP) magic damage dan mengurangi movement speed musuh sebesar 50% saat mengenai target. Bola akan terus meluncur, dan saat mengenai target kedua, akan menciptakan rantai yang menarik kedua target lalu menimbulkan tambahan 300(+50% dari MP) magic damage. Kedua target juga terkena stun selama 1 detik.
Pasif: cooldown skill ini seketika terkena reset saat Annette terkena stun. Dia juga menerima physical dan magic resistance dan shield selama 2 detik (cooldown 45 detik).
Annette menerjang ke lokasi target dan memanggil angin topan. Musuh sekitar akan dipukul mundur dan menerima 400(+50 dari MP) magic damage. Topan itu menciptakan penghalang selama 3,5 detik, dan kawan yang berada dalam dinding menerima 40% movement speed dan 30% attack speed. Skill ini juga seketika mengenyahkan semua control effect dari Annette.
Tips & build
Annette merupakan hero support yang skill-skillnya enak untuk mengganggu musuh. Dia memerlukan arcana yang bisa membuat dia lebih tebal seperti gambar diatas. Itemnya pun juga sama, dia perlu item-item defense agar lebih tebal dan mampu bertahan hidup untuk menjaga timnya. Gunakan Frosty's Revenge ketika tim kalian banyak hero-hero yang agak tebal atau jika musuh licin-licin, butuh untuk dislow. Sesuaikan juga dengan kondisi permainan, arcana dan item bisa kalian ubah sesuai kondisi atau gaya bermain kalian. Yang perlu diperhatikan adalah skill 2 dari Annette usahakan agar terkena dua musuh agar bisa memberikan stun. Gunakan skill ultimate ketika kalian ingin membuka war, menutup jalur musuh, atau menyelamatkan kawan kalian.
Kalian bisa melihat video dibawah ini untuk melihat gameplaynya!
Skin
Story
Malam hari menjadi waktu rutin bagi Annette untuk melaksanankan pekerjaannya.
Tongkat sihir? Ada. Bola kristal? Ada. Ramuan enerjik? Ada—itu semua menjadi sebuah keharusan semenjak dia melewati suatu malam yang penuh kantuk. Dengan perlengkapan penuh, Annette beranjak dari lotengnya yang minimalis namun nyaman dan terbang bermandikan langit malam berbintang, tempat dirinya menyisir kota kecil tepi pantai yang lengang.
Kota Seasoul dikelilingi laut di tiga sisi. Selama beberapa dekade terakhir, taifun dan tsunami tak pernah absen menghampiri dikarenakan adanya perubahan cuaca yang terbawa arus dan Abyssal Rift. Para nelayan telah berharap berdekade lamanya agar Magic Council bersedia mengutus penyihir kuat yang bisa membantu mereka, namun penyihir yang ada ,yang terbilang sedikit jumlahnya, tak pernah bisa meluangkan waktu untuk menolong kota perbatasan ini yang hanya berpenduduk sedikit, khususnya saat pasukan baris depan di selatan harus bertahan menghadapi serangan bertubi-tubi di peperangan. Alih-alih, kota itu dijadikan tempat penyihir yang masih dalam masa pelatihan berkumpul.
"Nelayan di sini membutuhkanku!"
Alih-alih mengabdikan diri di tengah keramaian Manusia atau di kota lain yang lebih makmur, Annette memilih untuk tinggal di Kota Seasoul. Pernah mempelajari Sihir Angin dan Astrologi, penyihir pemula ini menjadi pilihan yang bagus untuk menghadapi masalah cuaca. Dia mampu mengidentifikasi tanda sekecil apapun di tengah barisan bintang yang rumit untuk menyimpulkan prediksi kemunculan taifun, dan mampu dengan mudah memperingatkan nelayan untuk bersiap menghadapi musibah cuaca yang akan menghampiri.
Namun, sosok yang sebenarnya diharapkan para nelayan adalah penyihir legendaris yang mampu mengatasi bencana memanfaatkan ilmu sihir, yang belum mampu dilakukan Annette—secara teknis, dia bahkan belum mahir menggunakan ilmu sihir. Nyatanya, para pemula tidak diijinkan untuk menggunakan sihir di luar wilayah Akademi. Akibatnya, alih-alih dilihat sebagai penyihir yang terhormat, para nelayan hanya menganggap Annette sebagai gadis kikuk yang berbicara hal tak masuk akal, walaupun prediksi cuaca yang disimpulkannya di lima puluh hari terakhir selalu tepat, yang hanya tercoreng dua kali saja.
Namun, dua kesalahan itu membawa banyak keluhan yang ditujukan pada Annette. Karena Akademi merupakan badan pendidikan yang dibawahi Dewan, penting bagi mereka untuk menjaga kehormatan dan kredibilitas baik Dewan maupun Akademi. Para profesor pun akhirnya mengirimkan perintah pada Annette untuk kembali ke sekolah dan mengulang pelajaran.
Alhasil, malam ini menjadi yang terakhir bagi Annette untuk bekerja.
Seandainya ditanya, sebenarnya Annette tidak ingin pergi. Walaupun loteng yang ditinggalinya, yang disiapkan oleh nelayan miskin, terasa tidak senyaman asrama Akademi, namun dia merasa lebih tenang di sana. Terlebih lagi, sebelum tiba di kota itu, dia berikrar untuk menggunakan sihirnya untuk menolong mereka yang membutuhkan, dan dia belum memenuhi janjinya itu sampai sekarang.
Sebagai seorang pemula, Annette sesungguhnya telah melakukan pekerjaan yang cukup bagus. Astrologi bukanlah sesuatu yang mudah dipelajari, dan rasio kesalahan sebesar 4% terbilang impresif. Namun, Annette sendiri memahami bahwa rasio kesalahan 4% di kertas tak bisa disamakan dengan rasio kesalahan 4% di kehidupan nyata. Bagi para nelayan, rasio kesalahan sekecil apapun tetap bisa berujung pada kematian.
Memandangi langit malam, dihiasi bintang kecil dan besar, Annette mengenang pertemuan yang terjadi bertahun lalu.
Saat itu sudah malam, dan Annette berada di perpustakaan. Hanya dia yang ada di sana, bersama sesosok wanita bermata ramah. Dia sadar bahwa dia harus belajar dengan giat, karena walaupun dia menguasai Teori Ilmu Sihir, dia tidak menunjukkan performa yang sama baiknya di lapangan. Di akhir semester, hanya dia yang belum mampu merapalkan mantera sihir dengan baik. Dia sangat menyadari hal ini dapat membuatnya dikeluarkan dari Akademi.
Dia berupaya untuk mencari jawaban dari buku yang ada, namun tak satupun yang membantu. Melihat tatapan wanita itu yang memberi semangat, Annette akhirnya terdorong untuk meminta saran darinya.
"Aku pernah memiliki teman yang memiliki pemahaman Teori Sihir yang buruk—namun dia adalah salah satu penyihir terbaik yang pernah kutemui," ujarnya.
Annette menatapi, dengan mulut menganga.
Wanita itu tersenyum. "Sama seperti dirimu, aku pun terkejut, jadi aku diam-diam melihat bagaimana dia biasanya berlatih ilmu sihir. Dan menurutmu apa yang aku lihat? Temanku berdansa dengan api, selayaknya peri pecinta api. Dia berdansa lepas, seolah bara api itu sudah menjadi dunianya."
"Sihir yang sesungguhnya tidak bergantung hanya pada kata-kata. Mengubur dirimu sepanjang hari di lautan buku tidak akan mendekatkanmu dengan kebenaran. Kau harus mendekatkan dirimu dengan sihir sehingga dia bersedia untuk menolongmu di saat kau membutuhkannya."
Bertahun-tahun kemudian, Annette akhirnya mengetahui identitas sebenarnya dari wanita misterius itu di sebuah upacara penghargaan. Sephera merupakan salah satu pendiri Magic Council, dan sesosok legenda. Seraya Annette menerima penghargaan dari Sephera, kata-kata bijak wanita itu terus terngiang di benaknya: "Berteman dengan sihir, dan menggunakannya untuk menolong orang yang membutuhkan."
Itulah hal utama yang mendorong Annette ke Kota Seasoul.
Tetiba, ada fenomena yang muncul di bintang. Annette menatap dengan ngeri saat Bintang Kematian tergelap, selama beberapa saat, memancarkan sinar ungu pucat dan pudar kembali. Meski hanya sekejap, mata Annette yang awas mampu melihatnya. Sebuah topan bergemuruh—topan yang terlahir dari Rift nun jauh di sana dan perlahan menyelimuti lautan.
Tak kenal ampun. Mematikan.
"Temanku, sekarang aku membutuhkan bantuanmu!" Dengan bahaya yang semakin mendekat, Annette memutuskan untuk mengabaikan perintah Akademi. Dia menaiki sapunya dan terbang ke arah badai layaknya kesatria pemberani.
Keesokan paginya, para nelayan terjaga dan melihat perahu mereka yang hancur berkeping-keping. Annette berbaring di tanah, benar-benar kelelahan. Walaupun warga kota tidak melihat tindakan Annette yang penuh keberanian, mereka masih bisa menerka hasil perbuatannya itu melalui apa yang mereka lihat, apa yang telah dilalui Annette tadi malam. "Benar-benar penyihir yang hebat!" kata nereka. Sikap mereka yang acuh nyaris saja mengenyahkan kawan paling setia yang mereka miliki—namun untunglah, dia masih ada di sini bersama mereka.
Masih ada waktu untuk merenung.
Penyihir yang semula akan menggantikan Annette, dipersilakan untuk kembali ke Akademi. Dia tidak tahu-menahu atas apa yang telah terjadi, namun sang Walikota menitipkan sepucuk surat tanda terima kasih, lengkap dengan tanda tangan seluruh nelayan, untuk dibawa kembali ke Akademi. Sang Walikota tak hanya memuji Annette atas apa yang telah dia perbuat, namun juga menyarankan kepada pihak Akademi untuk mempromosikan dirinya menjadi Penyihir Resmi.
Dia juga menyampaikan berita lain: nelayan Seasoul berencana untuk membuatkan menara sihir untuk Annette. Seasoul memang hanyalah kota kecil yang serba kekurangan dana dan tenaga, namun mereka berikrar untuk mewujudkan rencana mereka walaupun membutuhkan hingga tiga generasi untuk diselesaikan, karena Annette telah berjanji untuk tinggal di sana selamanya.
Sekarang, kapanpun saat Walikota menyebut nama Annette di suratnya, dia selalu memanggilnya dengan rasa hormat.
Lord Annette.
Tongkat sihir? Ada. Bola kristal? Ada. Ramuan enerjik? Ada—itu semua menjadi sebuah keharusan semenjak dia melewati suatu malam yang penuh kantuk. Dengan perlengkapan penuh, Annette beranjak dari lotengnya yang minimalis namun nyaman dan terbang bermandikan langit malam berbintang, tempat dirinya menyisir kota kecil tepi pantai yang lengang.
Kota Seasoul dikelilingi laut di tiga sisi. Selama beberapa dekade terakhir, taifun dan tsunami tak pernah absen menghampiri dikarenakan adanya perubahan cuaca yang terbawa arus dan Abyssal Rift. Para nelayan telah berharap berdekade lamanya agar Magic Council bersedia mengutus penyihir kuat yang bisa membantu mereka, namun penyihir yang ada ,yang terbilang sedikit jumlahnya, tak pernah bisa meluangkan waktu untuk menolong kota perbatasan ini yang hanya berpenduduk sedikit, khususnya saat pasukan baris depan di selatan harus bertahan menghadapi serangan bertubi-tubi di peperangan. Alih-alih, kota itu dijadikan tempat penyihir yang masih dalam masa pelatihan berkumpul.
"Nelayan di sini membutuhkanku!"
Alih-alih mengabdikan diri di tengah keramaian Manusia atau di kota lain yang lebih makmur, Annette memilih untuk tinggal di Kota Seasoul. Pernah mempelajari Sihir Angin dan Astrologi, penyihir pemula ini menjadi pilihan yang bagus untuk menghadapi masalah cuaca. Dia mampu mengidentifikasi tanda sekecil apapun di tengah barisan bintang yang rumit untuk menyimpulkan prediksi kemunculan taifun, dan mampu dengan mudah memperingatkan nelayan untuk bersiap menghadapi musibah cuaca yang akan menghampiri.
Namun, sosok yang sebenarnya diharapkan para nelayan adalah penyihir legendaris yang mampu mengatasi bencana memanfaatkan ilmu sihir, yang belum mampu dilakukan Annette—secara teknis, dia bahkan belum mahir menggunakan ilmu sihir. Nyatanya, para pemula tidak diijinkan untuk menggunakan sihir di luar wilayah Akademi. Akibatnya, alih-alih dilihat sebagai penyihir yang terhormat, para nelayan hanya menganggap Annette sebagai gadis kikuk yang berbicara hal tak masuk akal, walaupun prediksi cuaca yang disimpulkannya di lima puluh hari terakhir selalu tepat, yang hanya tercoreng dua kali saja.
Namun, dua kesalahan itu membawa banyak keluhan yang ditujukan pada Annette. Karena Akademi merupakan badan pendidikan yang dibawahi Dewan, penting bagi mereka untuk menjaga kehormatan dan kredibilitas baik Dewan maupun Akademi. Para profesor pun akhirnya mengirimkan perintah pada Annette untuk kembali ke sekolah dan mengulang pelajaran.
Alhasil, malam ini menjadi yang terakhir bagi Annette untuk bekerja.
Seandainya ditanya, sebenarnya Annette tidak ingin pergi. Walaupun loteng yang ditinggalinya, yang disiapkan oleh nelayan miskin, terasa tidak senyaman asrama Akademi, namun dia merasa lebih tenang di sana. Terlebih lagi, sebelum tiba di kota itu, dia berikrar untuk menggunakan sihirnya untuk menolong mereka yang membutuhkan, dan dia belum memenuhi janjinya itu sampai sekarang.
Sebagai seorang pemula, Annette sesungguhnya telah melakukan pekerjaan yang cukup bagus. Astrologi bukanlah sesuatu yang mudah dipelajari, dan rasio kesalahan sebesar 4% terbilang impresif. Namun, Annette sendiri memahami bahwa rasio kesalahan 4% di kertas tak bisa disamakan dengan rasio kesalahan 4% di kehidupan nyata. Bagi para nelayan, rasio kesalahan sekecil apapun tetap bisa berujung pada kematian.
Memandangi langit malam, dihiasi bintang kecil dan besar, Annette mengenang pertemuan yang terjadi bertahun lalu.
Saat itu sudah malam, dan Annette berada di perpustakaan. Hanya dia yang ada di sana, bersama sesosok wanita bermata ramah. Dia sadar bahwa dia harus belajar dengan giat, karena walaupun dia menguasai Teori Ilmu Sihir, dia tidak menunjukkan performa yang sama baiknya di lapangan. Di akhir semester, hanya dia yang belum mampu merapalkan mantera sihir dengan baik. Dia sangat menyadari hal ini dapat membuatnya dikeluarkan dari Akademi.
Dia berupaya untuk mencari jawaban dari buku yang ada, namun tak satupun yang membantu. Melihat tatapan wanita itu yang memberi semangat, Annette akhirnya terdorong untuk meminta saran darinya.
"Aku pernah memiliki teman yang memiliki pemahaman Teori Sihir yang buruk—namun dia adalah salah satu penyihir terbaik yang pernah kutemui," ujarnya.
Annette menatapi, dengan mulut menganga.
Wanita itu tersenyum. "Sama seperti dirimu, aku pun terkejut, jadi aku diam-diam melihat bagaimana dia biasanya berlatih ilmu sihir. Dan menurutmu apa yang aku lihat? Temanku berdansa dengan api, selayaknya peri pecinta api. Dia berdansa lepas, seolah bara api itu sudah menjadi dunianya."
"Sihir yang sesungguhnya tidak bergantung hanya pada kata-kata. Mengubur dirimu sepanjang hari di lautan buku tidak akan mendekatkanmu dengan kebenaran. Kau harus mendekatkan dirimu dengan sihir sehingga dia bersedia untuk menolongmu di saat kau membutuhkannya."
Bertahun-tahun kemudian, Annette akhirnya mengetahui identitas sebenarnya dari wanita misterius itu di sebuah upacara penghargaan. Sephera merupakan salah satu pendiri Magic Council, dan sesosok legenda. Seraya Annette menerima penghargaan dari Sephera, kata-kata bijak wanita itu terus terngiang di benaknya: "Berteman dengan sihir, dan menggunakannya untuk menolong orang yang membutuhkan."
Itulah hal utama yang mendorong Annette ke Kota Seasoul.
Tetiba, ada fenomena yang muncul di bintang. Annette menatap dengan ngeri saat Bintang Kematian tergelap, selama beberapa saat, memancarkan sinar ungu pucat dan pudar kembali. Meski hanya sekejap, mata Annette yang awas mampu melihatnya. Sebuah topan bergemuruh—topan yang terlahir dari Rift nun jauh di sana dan perlahan menyelimuti lautan.
Tak kenal ampun. Mematikan.
"Temanku, sekarang aku membutuhkan bantuanmu!" Dengan bahaya yang semakin mendekat, Annette memutuskan untuk mengabaikan perintah Akademi. Dia menaiki sapunya dan terbang ke arah badai layaknya kesatria pemberani.
Keesokan paginya, para nelayan terjaga dan melihat perahu mereka yang hancur berkeping-keping. Annette berbaring di tanah, benar-benar kelelahan. Walaupun warga kota tidak melihat tindakan Annette yang penuh keberanian, mereka masih bisa menerka hasil perbuatannya itu melalui apa yang mereka lihat, apa yang telah dilalui Annette tadi malam. "Benar-benar penyihir yang hebat!" kata nereka. Sikap mereka yang acuh nyaris saja mengenyahkan kawan paling setia yang mereka miliki—namun untunglah, dia masih ada di sini bersama mereka.
Masih ada waktu untuk merenung.
Penyihir yang semula akan menggantikan Annette, dipersilakan untuk kembali ke Akademi. Dia tidak tahu-menahu atas apa yang telah terjadi, namun sang Walikota menitipkan sepucuk surat tanda terima kasih, lengkap dengan tanda tangan seluruh nelayan, untuk dibawa kembali ke Akademi. Sang Walikota tak hanya memuji Annette atas apa yang telah dia perbuat, namun juga menyarankan kepada pihak Akademi untuk mempromosikan dirinya menjadi Penyihir Resmi.
Dia juga menyampaikan berita lain: nelayan Seasoul berencana untuk membuatkan menara sihir untuk Annette. Seasoul memang hanyalah kota kecil yang serba kekurangan dana dan tenaga, namun mereka berikrar untuk mewujudkan rencana mereka walaupun membutuhkan hingga tiga generasi untuk diselesaikan, karena Annette telah berjanji untuk tinggal di sana selamanya.
Sekarang, kapanpun saat Walikota menyebut nama Annette di suratnya, dia selalu memanggilnya dengan rasa hormat.
Lord Annette.
0 komentar