Liliana, Hero yang Bisa Berubah Menjadi Rubah Ekor 9!
23.13
Liliana, hero yang beberapa minggu kemarin telah rilis ini mempunyai kekuatan yang sangat mengagumkan. Sebelum rilisnya hero ini terdapat event dimana kita bisa mendapatkan skin dari Liliana. Role dari Liliana adalah Mage/Assassin dengan keahlian Charger/Reap.
Berikut kehebatan hero yang menawan ini!
Skill
Human Form memiliki attack normal jarak jauh. Fox Form meningkatkan physical dan magic defense sebanyak 20(+5 per level) dan movement speed sebanyak 30. Attack normal dari Fox Form menimbulkan 156 magic damage.
Liliana memfokuskan sihirny dan menimbulkan 500(+0) magic damage pada musuh di area targer. Jika skill ini mengenai 2 hero musuh atau lebih, maka attack normal akan diperkuat dan menimbulkan tambahan magic damage sebesar 5% (+1% per 120 magic power) dari HP maksimal targer selama 4 detik berikutnya. Digantikan oleh Foxtrot saat berada dalam Fox Form.
Foxtrot
Liliana menyerang target dengan ekornya, menimbulkan 300(+0) magic damage, attack normal berikutnya diperkuat dan menimbulkan 92 magic damage sebanyak 3 kali. Dia juga menerjang ke depan.
Liliana menembakkan peluru sihir yang meledak saat mencapai target musuh, menimbulkan 300(+0) magic damage pada musuh sekitar dan meng-Stun mereka selama 0,75 detik. Digantikan oleh Leap of the Fox saat berada dalam Fox Form.
Leap of the Fox
Liliana menerjang ke arah sasaran, menimbulkan 330(+0) magic damage pada musuh di sepangjang jalur. Skill ini berubah jadi Reiki Shot dan seketika bisa digunakan jika ada hero musuh yang terkena hit, menembakkan Reiki Shot pada hero musuh dan menimbulkan 1100(+2) magic damage pada target dan musuh sekitar.
Liliana menerjang ke arah target dan memasuki Fox Form, menimbulkan 250(+0) magic damage pada musuh di sepanjang jalur dan memperlambat mereka sebesar 50% selama 2 detik. Liliana tak bisa ditarget saat menerjang, dan menerima 120 physcial dan magic defense serta 80 magic power selama 2,5 detik setelah memasuki Fox Form.
Skin
Story
Selama ribuan tahun, Liliana telah menjelajahi setiap sudut dunia.
Sebagai salah satu sosok makhluk paling kuno di Athanor, Liliana terlahir saat dunia masih diselimuti Kekacauan dan semua makhluk hidup hanya mampu bertahan hidup memanfaatkan naluri mereka. Dipenuhi rasa penasaran, Liliana mengukir jejaknya di dunia yang kacau itu, terus mencari inti dari alam semesta dan sumber kekuatan. Dia ingin mencari tahu tentang masa lalu dan masa depan, awal kehidupan dan makna kematian. Demi mewujudkannya, Liliana bertransformasi menjadi wujud berbeda dan menyaksikan jalannya kehidupan dari sudut panjang berbeda.
Rubah Berekor Sembilan merupakan makhluk pertama yang bertemu Liliana. Dia menganggap Sang Rubah sebagai guru dan pembimbing, dan mendapat pengaruh yang begitu besar darinya hingga akhirnya dia merubah wujud dirinya menjadi Rubah Berekor Sembilan. Berdasarkan instruksi sang guru dan apa yang dia lihat semasa perjalanannya, tak lama kemudian Liliana menjadi sosok yang berpengetahuan luas. Namun, dia memahami bahwa dia masih memiliki jalan yang panjang dalam mencari jawaban atas semua hal yang dipertanyakannya. Dia memilih untuk hidup dalam pengasingan, meluangkan waktunya untuk mencerna dan merenungkan semua yang telah dia pelajari. Namun, dia akan menampakkan diri ke dunia luar dari persembunyiannya tiap beberapa ratus tahun sekali demi menghimpun pengetahuan dan wawasan.
Semasa perjalanannya dulu, Liliana menjalin kontak dengan Manusia dan mempelajari mereka dengan seksama. Secara keseluruhan, mereka nampak membosankan dan biasa saja, baik dari segi kekuatan, spiritualitas dan jasmani, yang akhirnya menjadi alasan bagi Liliana untuk tidak tertarik pada Manusia. Namun, setelah dia mengetahui lebih jauh tentang rasa ingin tahu Manusia yang tinggi akan pengetahuan serta cara mereka menyampaikan warisannya, tak butuh waktu lama baginya untuk terpukau dengan pola pikir mereka yang kreatif dan mulai memperhatikan penemuan dan perkembangan yang mereka capai secara seksama. Saat Manusia menemukan terobosan besar, Liliana akan bertransformasi jadi manusia agar bisa menimba ilmu dari cendekiawan Manusia yang ada.
Di Era Kegelapan, Manusia seringkali diserang Makhluk Abyssal. Tak ingin hanya duduk diam dan menyaksikan penderitaan yang mereka alami, Liliana menggunakan cara halus untuk mengungkapkan petunjuk cara menggunakan sihir untuk membantu Manusia di masa genting. Berdasarkan pengamatannya, dia memprediksi bahwa saat Manusia mampu melewati masa kegelapan ini dengan selamat, kemungkinan besar mereka akan mampu menciptakan suatu peradaban yang baru, yang melahirkan ilmu dan kecapakan baru, yang pada akhirnya mampu mendekatkan dirinya satu langkah lebih dekat menuju jawaban yang selama ini dia cari. Dia menganggap bantuan yang diberikannya itu sebagai investasi—lagipula, jika itu dapat membantunya mendapatkan apa yang dia inginkan, mengapa tidak? Dengan senyum dan harapan tinggi yang diusung menghadapi masa depan, Liliana kembali ke tempat persembunyiannya.
Beratus tahun kemudian, Liliana merasa terkejut saat kembali memasuki peradaban umat Manusia. Lilin dan perapian yang dulu biasa digunakan telah tergantikan oleh lampu kristal yang dipahat oleh konstruksi sihir, yang mampu memancarkan cahaya pada ribuan keluarga di satu kesempatan. Pedang beserta senjata tajam lainnya yang dulu sering dia jumpai kini sudah jarang digunakan—alih-alih, para Kesatria Manusia kini lebih menyukai senapan dan meriam mesin yang dirasa lebih kuat. Perkembangan ini, yang dinamai "teknologi" oleh mereka, sepenuhnya mengubah cara pandang Liliana terhadap dunia sekelilingnya.
Hal itu menjadi titik balik yang ideal bagi Liliana, yang bersemangat untuk mempelajari semua perkembangan yang ada. Namun, bahkan dirinya yang memiliki tingkat kecerdasan tinggi, memerlukan belasan, hingga ratusan tahun untuk mencerna semuanya—belum lagi penemuan baru yang muncul hampir setiap hari! Oleh karena itu, Liliana memutuskan untuk bertransformasi menjadi sesosok Manusia dan bergabung dengan Pasukan Kerajaan sebagai Pejabat di bidang Komunikasi, yang memiliki keleluasaan untuk menjelajahi Benua dan mengumpulkan informasi. Jabatan yang dimilikinya dapat memberi kemudahan baginya untuk meraih semua yang dia inginkan. Tentu saja, hal tersebut juga akan mengundang musuh yang lebih banyak, namun Liliana tak keberatan membantu umat Manusia dan menyingkirkan mereka yang berani menghalangi.
“Hal itu sudah kuanggap sebagai ganjaran yang sesuai!”"
Sebagai salah satu sosok makhluk paling kuno di Athanor, Liliana terlahir saat dunia masih diselimuti Kekacauan dan semua makhluk hidup hanya mampu bertahan hidup memanfaatkan naluri mereka. Dipenuhi rasa penasaran, Liliana mengukir jejaknya di dunia yang kacau itu, terus mencari inti dari alam semesta dan sumber kekuatan. Dia ingin mencari tahu tentang masa lalu dan masa depan, awal kehidupan dan makna kematian. Demi mewujudkannya, Liliana bertransformasi menjadi wujud berbeda dan menyaksikan jalannya kehidupan dari sudut panjang berbeda.
Rubah Berekor Sembilan merupakan makhluk pertama yang bertemu Liliana. Dia menganggap Sang Rubah sebagai guru dan pembimbing, dan mendapat pengaruh yang begitu besar darinya hingga akhirnya dia merubah wujud dirinya menjadi Rubah Berekor Sembilan. Berdasarkan instruksi sang guru dan apa yang dia lihat semasa perjalanannya, tak lama kemudian Liliana menjadi sosok yang berpengetahuan luas. Namun, dia memahami bahwa dia masih memiliki jalan yang panjang dalam mencari jawaban atas semua hal yang dipertanyakannya. Dia memilih untuk hidup dalam pengasingan, meluangkan waktunya untuk mencerna dan merenungkan semua yang telah dia pelajari. Namun, dia akan menampakkan diri ke dunia luar dari persembunyiannya tiap beberapa ratus tahun sekali demi menghimpun pengetahuan dan wawasan.
Semasa perjalanannya dulu, Liliana menjalin kontak dengan Manusia dan mempelajari mereka dengan seksama. Secara keseluruhan, mereka nampak membosankan dan biasa saja, baik dari segi kekuatan, spiritualitas dan jasmani, yang akhirnya menjadi alasan bagi Liliana untuk tidak tertarik pada Manusia. Namun, setelah dia mengetahui lebih jauh tentang rasa ingin tahu Manusia yang tinggi akan pengetahuan serta cara mereka menyampaikan warisannya, tak butuh waktu lama baginya untuk terpukau dengan pola pikir mereka yang kreatif dan mulai memperhatikan penemuan dan perkembangan yang mereka capai secara seksama. Saat Manusia menemukan terobosan besar, Liliana akan bertransformasi jadi manusia agar bisa menimba ilmu dari cendekiawan Manusia yang ada.
Di Era Kegelapan, Manusia seringkali diserang Makhluk Abyssal. Tak ingin hanya duduk diam dan menyaksikan penderitaan yang mereka alami, Liliana menggunakan cara halus untuk mengungkapkan petunjuk cara menggunakan sihir untuk membantu Manusia di masa genting. Berdasarkan pengamatannya, dia memprediksi bahwa saat Manusia mampu melewati masa kegelapan ini dengan selamat, kemungkinan besar mereka akan mampu menciptakan suatu peradaban yang baru, yang melahirkan ilmu dan kecapakan baru, yang pada akhirnya mampu mendekatkan dirinya satu langkah lebih dekat menuju jawaban yang selama ini dia cari. Dia menganggap bantuan yang diberikannya itu sebagai investasi—lagipula, jika itu dapat membantunya mendapatkan apa yang dia inginkan, mengapa tidak? Dengan senyum dan harapan tinggi yang diusung menghadapi masa depan, Liliana kembali ke tempat persembunyiannya.
Beratus tahun kemudian, Liliana merasa terkejut saat kembali memasuki peradaban umat Manusia. Lilin dan perapian yang dulu biasa digunakan telah tergantikan oleh lampu kristal yang dipahat oleh konstruksi sihir, yang mampu memancarkan cahaya pada ribuan keluarga di satu kesempatan. Pedang beserta senjata tajam lainnya yang dulu sering dia jumpai kini sudah jarang digunakan—alih-alih, para Kesatria Manusia kini lebih menyukai senapan dan meriam mesin yang dirasa lebih kuat. Perkembangan ini, yang dinamai "teknologi" oleh mereka, sepenuhnya mengubah cara pandang Liliana terhadap dunia sekelilingnya.
Hal itu menjadi titik balik yang ideal bagi Liliana, yang bersemangat untuk mempelajari semua perkembangan yang ada. Namun, bahkan dirinya yang memiliki tingkat kecerdasan tinggi, memerlukan belasan, hingga ratusan tahun untuk mencerna semuanya—belum lagi penemuan baru yang muncul hampir setiap hari! Oleh karena itu, Liliana memutuskan untuk bertransformasi menjadi sesosok Manusia dan bergabung dengan Pasukan Kerajaan sebagai Pejabat di bidang Komunikasi, yang memiliki keleluasaan untuk menjelajahi Benua dan mengumpulkan informasi. Jabatan yang dimilikinya dapat memberi kemudahan baginya untuk meraih semua yang dia inginkan. Tentu saja, hal tersebut juga akan mengundang musuh yang lebih banyak, namun Liliana tak keberatan membantu umat Manusia dan menyingkirkan mereka yang berani menghalangi.
“Hal itu sudah kuanggap sebagai ganjaran yang sesuai!”"
0 komentar